Gitasav Perlu Memahami Singel, Childfree, dan Awet Muda dari Ibu-ibu Konoha

Sudah mau 4 hari pembahasan mengenai childfree ramai sekali dibahas oleh warganet di media sosial, hal itu terjadi setelah influencer Gita Savitri atau yang akrab disapa Gitasav itu menyampaikan opininya terkait childfree.

Terutama di linimasa Twitter pembahasan mengenai childfree sangat ramai dan membuat saya muak karena trending yang saya perlukan tenggelam lantas dipenuhi dengan nama Gitasav.

Sebenarnya saya sudah cukup familiar dengan kata childfree beberapa tahun lalu dan cukup bodo amat, mau itu childfree, mau itu child free sukaesih sabodo teuing selama itu tidak melunasi hutang pinjol saya, saya gak peduli.

Namun yang membuat saya bereaksi adalah ada nama Gitasav. Saat itu di tahun 2018 seusai sahur ada  acara Muslim Traveler di Net TV, saya mulai suka ketika ia menjelaskan tentang tempat-tempat bersejarah Islam di berbagai negara, bertemu dengan tokoh Muslim, mengunjungi pelajar Islam  Indonesia. Lalu saya mengikutinya di instagram. Tapi bagian ini ga terlalu penting sih.

***

Mengenai masalah childfree sebenarnya masalah sederhana dan keputusan personal, orang mau punya anak atau memutuskan tidak ingin mempunyai anak itu tidak akan mempengaruhi Eiichiro Oda untuk menamatkan One Piece di akhir tahun 2023. Namun tidak menutup kemungkinan itu akan memunculkan stigma negatif dari publik bahkan keluarga sendiri.

Maka ketika kita ingin memutuskan childfree sebenarnya kita tidak perlu untuk berdikusi dengan orang asing dalam hal ini dengan netizen, salah satu pihak yang perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan childfree ialah keluarga besar.

Karena prinsip menikah tidak hanya melibatkan dua individu dalam hal ini suami istri, tapi juga melibatkan dua keluarga besar. Jika keputusan childfree itu sudah disampaikan ke orang tua masing-masing dan keputusan itu dapat diterima, ya sudah jalani prinsipmu itu. Namun dibaliknya ada bumbu dari prinsipmu itu yakni tekanan sosial, tandai saja itu sebagai konsekuensi. Karena dari keputusan itu kita tidak bisa terlepas begitu saja dari budaya kolektif masyarakat.

Jika David Dea Gea saja sering melakukan blunder masa seorang influencer tidak pernah blunder? Dalam balasan komen instagram Gitasav ada statement yang membuat netizen tersulut emosi dan salah satu blunder dia meurut saya, komentar Gitasav:

“Not having kids is indeed natural anti-aging. You can sleep for 8 hours every day, no stress hearing kids screaming. And when you finally got wrinkles, you have the money to pay for botox,” balasan Gitasav saat dipuji awet muda.

Balasan komentar Gitasav sudah ada bantahan dari dokter spesialis kulit DNI Skin Center Dr dr Darma, SpKK(K), FINSDV, FAADV, yang menyebutkan tidak ada korelasinya memiliki anak atau tidak dengan awet muda. Satu hal yang memang berkaitan adalah munculnya rasa stres. Menurutnya stress berdampak pada hormon seseorang, hormonalnya akan sangat berpengaruh.

Sebenarnya kunci awet muda yang lebih tepat adalah punya uang yang cukup untuk bisa merawat tubuh. Banyak contoh otentiknya barupa Wulan Guritno, Sophia Latjuba dan Yuni Shara.

Jadi idolaku Gitasav ini seakan menglorifikasi child free, malah merujuk ke child hate juga cenderung menghakimi perempuan yang menikah untuk seorang anak.

Contohlah Tsunade Senju beliau childfree dan awet muda walaupun single tapi dia menyayangi anak-anak dan tidak menyinggung para ibu-ibu di Konoha, tidak juga membandingkan dengan cara yang buruk.

Lihatlah Ino Yamanaka sekarang, walaupun ia sudah dikaruniai satu anak ia masih terlihat awet muda, karena ia produktif dan mengikuti pola hidup sehat. Tidak seperti Anko Mitarashi yang selalu dekat dengan Cocho anak dari Choji yang makan sembarangan dan tidak memiliki pola hidup sehat.

Begitupun sebaliknya, ibu-ibu konoha yang dikaruniai anak tidak pernah menyinggung orang yang memutuskan untuk childfree.

***

Sebenarnnya sinopsis dari perubahan Gitasav dari masa ke masa itu ada dalam novelnya Rentang Kisah juga catatan di Blog beliau. Saya juga bingung mau nulis apa lagi tentang dia. Komen lebih banyak juga tidak membuat warung madura pindah ke depan rumah saya. Kamu aja yang nulis di sini di bangor.in

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *